SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Sabtu, 20 Agustus 2011

Jumat, 19 Agustus 2011

RANGKUMAN BAHASA INDONESIA

PARAGRAF, PUISI, DAN EYD (Tanda Titik,Tanda Koma, Huruf Kapital. Tanda Seru, Tanda Tanya)

Paragraf adalah himpunan kalimat yang mendukung ide.
Kalimat utama adalah kalimat yang memuat ide pokok.
Kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan ide pokok.
Contoh: Kerja Bakti
(1) Pada hari Minggu, sekolah Adi mengadakan kerja bakti. (2) Semua murid bekerja. (3) Ada yang bertugas membawa sabit. (4) Ada yang membawa cangkul. (5) Ada pula yang membawa sapu dan gunting taman.

Paragraf di atas terdiri atas empat kalimat. Mari perhatikan kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan dari paragraf itu.
1. Kesatuan
Kesatuan paragraf berarti bahwa paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Gagasan pokok diletakkan dalam sebuah kalimat utama. Dalam paragraf Kerja Bakti, gagasan pokok ada pada kalimat (1). Jadi, kalimat (1) merupakan kalimat utama dari paragraf itu. Kalimat-kalimat lainnya mendukung gagasan pokok itu.
2. Kepaduan
Kepaduan paragraf adalah hubungan antara kalimat-kalimat dalam satu paragraf. Kalimat (2) sampai (4) dalam paragraf Kerja Bakti berhubungan satu sama lain.
3. Kelengkapan
Kelengkapan paragraf berarti bahwa kelimat-kalimat penjelas sudah tuntas menjelaskan kalimat utama. Jadi, dalam paragraf contoh Kerja Bakti, kalimat-kalimat (2) sampai (4) sudah menguraikan dengan jelas maksud dari kalimat (1).

Puisi adalah karya sastra yang ditulis berdasarkan bait dan larik
Bait : satu kesatuan puisi yang terdiri atas beberapa baris.
Karangan : cerita yang dibuat berdasarkan pengalaman atau berdasarkan khayalan.

PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN
A. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia mengantuk.
Apa maksudnya?
Kita harus bekerja keras.
Pekerjaan itu belum selesai.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"
Bapak menasihatkan, "Berhati-hatilah, Nak!"
"Kemarin engkau terlambat," katanya.
"Besok pagi," kata Ibu, "Dia akan berangkat".
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Yang Maha Pengasih, Alkitab, Quran, Weda, Islam, Kristen
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri rahmat.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Mahaputra Yamin
Sultan Hasanuddin
Haji Agus Salim
Imam Syafii
Nabi Ibrahim
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia baru saja diangkat menjadi sultan.
Tahun ini ia pergi naik haji.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Wakil Presiden Adam Malik
Perdana Menteri Nehru
Profesor Supomo
Laksamana Muda Udara Husen Sastranegara
Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian
Gubernur Irian Jaya
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapa gubernur yang baru dilantik itu?
Kemarin Brigadir Jenderal Ahmad dilantik menjadi mayor jenderal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Wage Rudolf Supratman
Halim Perdanakusumah
Ampere
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama sejenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 volt
5 ampere
7. Huruf kapital sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Sunda
bahasa Inggris
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
mengindonesiakan kata asing
keinggris-inggrisan
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.
Misalnya:
bulan Agustus hari Natal
bulan Maulid Perang Candu
hari Galungan tahun Hijriah
hari Jumat tarikh Masehi
hari Lebaran
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsanya.
Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Misalnya:
Asia Tenggara Kali Brantas
Banyuwangi Lembah Baliem
Bukit Barisan Ngarai Sianok
Cirebon Pegunungan Jayawijaya
Danau Toba Selat Lombok
Daratan Tinggi Dieng Tanjung Harapan
Gunung Semeru Teluk Benggala
Jalan Diponegoro Terusan Suez
Jazirah Arab

Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
berlayar ke teluk
mandi di kali
menyeberangi selat
pergi ke arah tenggara
10.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris
gula jawa
kacang bogor
pisang ambon
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata seperti dan.
Misalnya:
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Badan Kesejahteraan Ibu dan Anak
Keputusan Presiden Republik Indonesia, Nomor 57, Tahun 1972
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen resmi.
Misalnya:
menjadi sebuah republik
beberapa badan hukum
kerja sama antara pemerintah dan rakyat
menurut undang-undang yang berlaku
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial
Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Rancangan Undang-Undang Kepegawaian
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.
Dia adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
14. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
Dr. doktor
M.A. master of arts
S.H. sarjana hukum
S.S. sarjana sastra
Prof. profesor
Tn. tuan
Ny. nyonya
Sdr. saudara

15. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
"Kapan Bapak berangkat?" tanya Harto.
Adik bertanya, "Itu apa, Bu?"
Surat Saudara sudah saya terima.
"Silakan duduk, Dik!" kata Ucok.
Besok Paman akan datang.
Mereka pergi ke rumah Pak Camat.
Para ibu mengunjungi Ibu Hasan.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan yang tidak dipakai dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
16. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Sudahkah Anda tahu?
Surat Anda telah kami terima.

B. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya:
• Ayahku tinggal di Solo.
• Biarlah mereka duduk di sana.
• Dia menanyakan siapa yang akan datang.
• Hari ini tanggal 6 April 1973.
• Marilah kita mengheningkan cipta.
• Sudilah kiranya Saudara mengabulkan permohonan ini.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
a. III. Departemen Dalam Negri
A. Direktorat Jendral Pembangunan Masyarakat Desa
B. Direktorat Jendral Agraria
1.
b. 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik

Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Misalnya:
pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.
Misalnya:
1.35.20 jam (1 jam, 35 menit, 20 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)
5. Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara. Weltevreden: Balai Poestaka.
6a. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Misalnya:
Desa itu berpenduduk 24.200 orang.
Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
6b. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Misalnya:
Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung.
Lihat halaman 2345 dan seterusnya.
Nomor gironya 5645678.
7. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Misalnya:
Acara Kunjungan Adam Malik
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD'45)
Salah Asuhan
8. Tanda titik tidak dipakai di belakang
(1) alamat pengirim dan tanggal surat atau
(2) nama dan alamat penerima surat.
Misalnya:
Jalan Diponegoro 82
Jakarta (tanpa titik)
1 April 1985 (tanpa titik)
Yth. Sdr. Moh. Hasan (tanpa titik)
Jalan Arif 43 (tanpa titik)
Palembang (tanpa titik)
Atau:
Kantor Penempatan Tenaga (tanpa titik)
Jalan Cikini 71 (tanpa titik)
Jakarta (tanpa titik)

C. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Misalnya:
• Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
• Surat biasa, surat kilat, ataupun surat khusus memerlukan perangko.
• Satu, dua, ... tiga!
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
Misalnya:
• Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
• Didi bukan anak saya, melainkan anak Pak Kasim.
3a. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
• Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
• Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.
3b. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
Misalnya:
• Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
• Dia lupa akan janjinya karena sibuk.
• Dia tahu bahwa soal itu penting.
4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Misalnya:
• ... Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
• ... Jadi, soalnya tidak semudah itu.
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
Misalnya:
• O, begitu?
• Wah, bukan main!
• Hati-hati, ya, nanti jatuh.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
(Lihat juga pemakaian tanda petik, Bab V, Pasal L dan M.)
Misalnya:
• Kata Ibu, "Saya gembira sekali."
• "Saya gembira sekali," kata Ibu, "karena kamu lulus."
7. Tanda koma dipakai di antara
(i) nama dan alamat,
(ii) bagian-bagian alamat,
(iii) tempat dan tanggal, dan
(iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Misalnya:
• Surat-surat ini harap dialamatkan kepada Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Raya Salemba 6, Jakarta.
• Sdr. Abdullah, Jalan Pisang Batu 1, Bogor
• Surabaya, 10 mei 1960
• Kuala Lumpur, Malaysia
8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Alisjahbana, Sutan Takdir. 1949 Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Djakarta: PT Pustaka Rakyat.
9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
Misalnya:
W.J.S. Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang-mengarang (Yogyakarta: UP Indonesia, 1967), hlm. 4.
10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Misalnya:
B. Ratulangi, S.E.
Ny. Khadijah, M.A.
11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya:
12,5 m
Rp12,50
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
(Lihat juga pemakaian tanda pisah, Bab V, Pasal F.)
Misalnya
• Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
• Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang makan sirih.
• Semua siswa, baik yang laki-laki maupun yang perempuan, mengikuti latihan paduan suara.
Bandingkan dengan keterangan pembatas yang pemakaiannya tidak diapit tanda koma:
Semua siswa yang lulus ujian mendaftarkan namanya pada panitia.
13. Tanda koma dapat dipakai—untuk menghindari salah baca—di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:
Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.
Atas bantuan Agus, Karyadi mengucapkan terima kasih.
Bandingkan dengan:
Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.
Karyadi mengucapkan terima kasih atas bantuan Agus.
14. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
Misalnya:
"Di mana Saudara tinggal?" tanya Karim.
"Berdiri lurus-lurus!" perintahnya.

D. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Misalnya:
• Kapan ia berangkat?
• Saudara tahu, bukan?
2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Misalnya:
• Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
• Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

E. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
Misalnya:
• Alangkah seramnya peristiwa itu!
• Bersihkan kamar itu sekarang juga!
• Masakan! Sampai hati juga ia meninggalkan anak-istrinya!
• Merdeka!
Kalimat Tanya diakhiri dengan tanda tanya (?)
Kalimat Perintah diakhiri dengan tanda seru (!)
Kalimat Berita diakhiri dengan tanda titik (.)

RANGKUMAN IPA

LATIHAN 1
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/ Semester : III/ 1

I. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang dianggap jawaban paling benar!
1. Lingkungan yang keadaan tanah, air, dan udaranya bersih disebut lingkungan . . . .
a. sehat c. segar
b. tidak sehat d. tidak segar
2. Berikut ini yang merupakan sumber pencemaran udara yaitu . . . .
a. limbah kimia cair c. mesin pabrik
b. sampah non organik d. abu rokok
3. Penyebab pencemaran air sungai adalah . . . .
a. deterjen rumah tangga c. serpihan kayu
b. sampah non organik d. asap kendaraan
4. Asap rokok dapat mengakibatkan pencemaran . . . .
a. air c. suara
b. tanah d. udara
5. Penyakit yang ditandai oleh sakit perut, buang air terus-menerus, dan muntah-muntah adalah . . . .
a. malaria c. muntaber
b. demam berdarah d. diare
6. Dedaunan dan sisa makanan termasuk jenis sampah . . . .
a. anorganik c. organik
b. non organik d. busuk
7. Benda padat yang berukuran sangat kecil dan ringan disebut . . . .
a. debu c. asap
b. limbah d. serpihan kayu
8. Tidak membunyikan klakson mobil terlalu sering dapat mengurangi pencemaran . . . .
a. air c. udara
b. tanah d. suara
9. Gas-gas lain yang dapat mencemari udara adalah . . . .
a. hasil pembakaran batu bara c. pesawat jet yang tinggal landas
b. kotoran hewan d. limbah kimia cair
10. Gangguan sesak napas dapat terjadi akibat pencemaran . . . .
a. suara c. tanah
b. udara d. air

II. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, atau D yang dianggap jawaban paling benar!
11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan lingkungan tidak sehat!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
12. Tuliskan 2 cara agar kita dapat terhindar dari asap dan debu!
• …………………………………………………………………………………………………
• …………………………………………………………………………………………………
13. Sebutkan 2 contoh jenis sampah non organik!
• …………………………………………………………..
• ………………………………………………………….
14. Tuliskan 2 cara untuk memelihara kesehatan lingkungan!
• …………………………………………………………………………………………………
• …………………………………………………………………………………………………
15. Tuliskan 2 akibat dari pencemaran suara bagi manusia!
• …………………………………………………………………………………………………
• …………………………………………………………………………………………………

Rangkuman PKn

CATATAN PKn
SATU NUSA, SATU BANGSA, DAN SATU BAHASA
Negara Indonesia disebut juga dengan istilah
Nusantara. Nusantara berasal dari kata "nusa" dan "antara". "Nusa" berarti pulau atau kepulauan, sedangkan "antara" artinya di antara. Nusantara diartikan sebagai satu kesatuan wilayah kepulauan di antara pulau-pulau. Wilayah negara Indonesia terdiri atas daratan dan lautan. Indonesia adalah negara kepulauan. Indonesia memiliki lima pulau besar, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Selain itu, masih banyak pulau kecil lainnya.Satu nusa memiliki makna bahwa setiap
orang harus merasa memiliki satu tanah air yang sama, yaitu tanah air Indonesia. Satu bangsa memiliki makna walaupun kita berasal dari suku yang berbeda, tetapi kita tetap satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Adapun satu bahasa memiliki makna untuk mewujudkan persatuan bangsa. Kita harus menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu antarsuku bangsa.
Sumpah Pemuda Pada 1908, rakyat Indonesia mulai memiliki kesadaran untuk bersatu melawan penjajah. Para pemuda di berbagai wilayah di Indonesia
mulai mem bentuk per kum pulan untuk menentang pen jajah. Perkumpulan pemuda tersebut membawa nama daerah asalnya.

Beberapa perkumpulan pemuda atau sering disebut organisasi pemuda yang ada di daerah
Nusantara, di antaranya sebagai berikut.
1. Jong Batak, yaitu (Perkumpulan para pemuda Batak).
2. Jong Java, yaitu (Perkumpulan para pemuda Jawa).
3. Jong Sumatranen Bond, yaitu (Perkumpulan para pemuda Sumatra).
4. Jong Ambon, yaitu (Perkumpulan para pemuda Ambon).
5. Jong Islamaten Bond, yaitu (Perkumpulan para Pemuda Islam).
6. Jong Minahasa, yaitu (Perkumpulan para pemuda Minahasa).
7. Jong Celebes, yaitu (Perkumpulan para pemuda Sulawesi).
Organisasi pemuda yang telah terbentuk masih bersifat kedaerahan. Mereka berjuang
untuk daerah asalnya saja sehingga sulit sekali menciptakan rasa persatuan. Hal tersebut disebabkan masih kuatnya sifat kedaerahan yang
mereka miliki. Para pemuda ingin sekali berjuang untuk memerdekakan negerinya, walaupun sifat kedaerahan masih kuat pada diri mereka. Hal ini terlihat dengan disepakatinya pertemuan para pemuda.

Pada 30 April–2 Mei 1926, para pemuda yang ingin mewujudkan persatuan nasional,
mengadakan Kongres Pemuda I di Jakarta. Tujuan kongres ini adalah menanamkan semangat kerja sama antarperkumpulan pemuda di Indonesia. Kongres Pemuda I menjadi dasar bagi Persatuan Indonesia. Namun, Kongres Pemuda I belum berhasil mempersatukan kegiatan pemuda dalam satu wadah. Kongres Pemuda I menghasilkan gagasan persatuan dalam perjuangan untuk Indonesia merdeka.
Untuk itu, maka para pelajar dari berbagai daerah pada bulan September 1926 mendirikan Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) di Jakarta. PPPI bertujuan memperjuangkan Indonesia merdeka.
Pada tahun 1928 alam politik di Indonesia sudah dipenuhi oleh jiwa persatuan. Rasa kebangsaan dan cita-cita Indonesia merdeka telah menggema di jiwa para pemuda Indonesia. Atas inisiatif PPPI, maka diadakan Kongres Pemuda II di Jakarta, yang dihadiri oleh utusan organisasi-organisasi pemuda dan berhasil diikrarkan sumpah yang dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Kongres Pemuda II diselenggarakan pada tanggal 27-28 Oktober 1928, dengan susunan Panitia Penyelenggara sebagai berikut.
• Ketua : Sugondo Joyopuspito (dari PPPI).
• Wakil Ketua : Joko Mursid (dari Jong Java).
• Sekretaris : Muh. Yamin (dari Jong Sumatranen Bond)
• Bendahara : Amir Syarifuddin ( dari Jong Batak Bond)
• Anggota : Johan Mohammad (dari Jong Islamieten Bond), Senduk (dari Jong Selebes), J. Leimena (dari Jong Ambon), Rohyani (dari Pemuda Kaum Betawi).
Maksud dan tujuan Kongres Pemuda II ialah :
1. Hendak melahirkan cita-cita perkumpulan Pemuda Indonesia.
2. Membicarakan masalah pergerakan Pemuda Indonesia.
3. Memperkuat perasaan kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Isi Sumpah Pemuda ialah:
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, Tanah Air Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Pada Kongres tersebut dikumandangkan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman, dan dikibarkan Bendera Merah Putih yang dipandang sebagai bendera pusaka bangsa Indonesia. Peristiwa Sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 merupakan salah satu puncak Pergerakan Nasional, maka sampai sekarang peristiwa bersejarah ini diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda.


LATIHAN SOAL 1 PKn “Sumpah Pemuda”
Kelas/ Semester : III/ 1

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Politik adu domba disebut juga politik devide et . . . .
2. Organisasi pemda yang anggotanya terdiri dari para pelajar dan pemuda Sumatra yaitu jong . . . .
3. Pada tanggal 30 April – 2 mei 1926 para pemuda Indonesia mengadakan suatu kongres yang
disebut . . . .
4. Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal . . . .
5. Isi Sumpah Pemuda diringkas menjadi semboyan “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan . . . .”
6. Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu juga merupakan semboyan dari . . . .
7. Wage Rudolf Supratman adalah pencipta lagu . . . .
8. Kita harus menanamkan sikap saling . . . . terhadap sesama yang berbeda suku atau agama.
9. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia yang didirikan pada bulan September tahun . . . .
10. Rumusan Sumpah Pemuda
11. Tujuan dari Kongres Pemuda I adalah menanamkan semangat . . . . antar perkumpulan pemuda di Indonesia.
12. Kongres Pemuda I diadakan di kota . . . .
13. Kongres Pemuda I menghasilkan gagasan persatuan dalam perjuangan untuk . . . .
14. Kongres pemuda II dilaksanakan pada tanggal . . . .
15. Lagu yang pertamakalinya diperdengarkan pada Kongres Pemuda II adalah lagu . . . .
16. Lagu yang pertamakalinya diperdengarkan pada Kongres pemuda II merupakan lagu ciptaan . . . .
17. Bhinneka Tunggal Ika mengandung arti walaupun berbeda-beda tetapi . . . .
18. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh siswa dalam mengisi kemerdekaan adalah . . . .
19. Salah satu contoh sikap yang menunjukkan rasa bangga menjadi anak Indonesia adalah . . . .
20. Lagu “Satu Nusa Satu Bangsa” diciptakan oleh . . . .
II. Tuliskan isi Sumpah Pemuda dengan benar!
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………


LATIHAN SOAL 2 PKn
Kelas/ Semester : III/ 1

I. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat!
1. Politik adu domba disebut juga politik devide et . . . .
2. Organisasi pemuda yang anggotanya terdiri dari para pelajar dan pemuda Sumatra
yaitu Jong . . . .
3. Pada tanggal 30 April – 2 mei 1926 para pemuda Indonesia mengadakan suatu kongres yang
disebut . . . .
4. Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal . . . .
5. Isi Sumpah Pemuda diringkas menjadi semboyan “Satu Nusa, Satu Bangsa,
dan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ”
6. Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu juga merupakan semboyan dari . . . .
7. Wage Rudolf Supratman adalah pencipta lagu . . . .
8. Kita harus menanamkan sikap saling . . . . . . . . . . . . . . . . . . terhadap sesama yang berbeda suku
atau agama.
9. Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia yang didirikan pada bulan September tahun . . . .
10. Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh . . . .

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
11. Mengapa pada zaman dahulu bangsa Indonesia sulit bersatu untuk melawan penjajah?
…………………………………………………………………………………………………………...
12. Apa arti pepatah “Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh”?
………………………………………………………………………………………………………...…
13. Apa arti semboyan “Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa”?
………………………………………………………………………………………………………..….
14. Sebutkan 2 contoh sikap mengamalkan Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari!
a. ……………………………………………………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………………………………………………….
15. Lengkapi isi Sumpah Pemuda di bawah ini!
a. Kami, putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu,
tanah air Indonesia.
b. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
c. …………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………